BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Akuntansi Sebuah Bahasa Bisnis
Dilihat dari perspektif pelaksana,
akuntansi merupakan alat untuk memyampaikan informasi keuangan dari sebuah
entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis.dilihat dari perspektif pemakai,
dengan informasi dapat di peroleh informasi keuangan yang di butuhkan.
Seperti halnya dengan tugas untuk
mempelajari sebuah bahasa baru, mempelajari akuntansi dipersulit oleh kenyataan
bahwa banyak kosakata yang digunakan didalam akuntansi yang mempunyai arti yang
hampir sama tetapi tiak sepenuhnya sama dengan kosa kata yang sehari-hari
digunakan.
Akuntansi juga mempunyai bahasa dalam
hal bahwa sejmlah aturan akuntansi bersifaf definitif sememtara yang lain
tidak. Ada perbedaan pendapat diantara para akuntan mengenai bagaimana suatu
peristiwa tertentu harus dilaporkan, seperti halnya para ahli grametika berbeda
pendapat tentang struktur kalimat, pemberian tanda baca, dan pemilihan kata.
Bahas berkembang sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian jiga akuntansi. Semakin komples
dunia bisnis dan keuangan. Semakin kompleks pulainformasi keuangannya. Sejumlah
aturan yang berlaku sekarang, mungkin di masa yang akan datang akan di
modifikasi untuk memenuhi perkembangan atau perubahan kebutuhan organisasi dan
kostituennya, yang sudah tidak dapat di penuhi lagi dengang aturan yang beraku
sekarang.
1.2. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
Embrio akuntansi yang ada pada saat ini sudah ada pada abad
ke 13 di italia yang kala itu merupakan kota perdagangan yang maju,menurut
littelton , munculnya embrio tersebut disebabkan karna sudah terpenuhinya
persyaratan- persyaratan yang sudah terpenuhi. Persyaratan pertama yaitu bahan
dan bahasa. Tentunya diawal munculnya tersebut, akuntansi masi berupa bahasa
bisnis yang sederhana. Pada saat itu, akuntansi memang merupakan sumber
informasi mengenai sebuah perusahaan.
Perkembangan bisnis selanjutnya di warnai dengan pemisahan
antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengolahan. Pada tahap ini mulai terjadi 2
kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajeman ( internal) dan investor (
external ). Oleh karna itu, timbul 2 tipe akuntansi, yaitu akuntansi manajemen yang
di gunakan untuk memenuhi informasi bagi manajemen dan akuntansi keuangan yang
di gunakan untuk memenuhi kegian eksternal.
1.3. Perkembangan Praktik Akuntansi
Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan,
baik kebutuhan pelaksana akuntansi ( sebagai penyedia informasi ) maupun
kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut.
1.4. Diversitas Akuntansi
Akuntansi suatu yurisdiksi atau negara berbeda dengan
akuntansi yurisdiksi atau negara yang lain, sesuai dengan faktor – faktor
penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi.
1.4.1
Pengukura Aset dan Kewajiban
Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis
dunia atas dasar-dasar historis. Namun konsep pengukuran ini tidak diaplikasi
secara murni.
1.4.2
Penentuan Modal dan Laba Priodik
Karena adanya kesulitan – kesulitan dalam memisahkan oprasi
– oprasi bisnis normal dan kejadian – kejadian yang tidak bisa dan masalah
–masalah periodistas dalam penyesuian untuk priode lalu, AS menghendaki semua
transaksi kecuali investasi, pemengang saham, donasi kodal, penambahan modal,
dan penyesuaian transaksi fungsional atas valas mengalir melalui laporan rugi
laba. Namun semua negara berbahasa non-inggris masih mengijinkanpenyesuaian
modal di perlukan langsung sebagai keuntungan atau kerugian yang luar biasa.
1.5. Peran Akuntansi
Peranan akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini
mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan
oleh perusahaan- perusahaan di masing – masing negara, yang selanjutnya akan
mempengaruhi antar interprestasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut.
1.6. Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasional
Akuntansi internasional terutama diperlukan oleh psar modal
yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang
paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai
transaksi utang-piutang dalam valuta asing ( valas); sementara yang tingkat
globalisasinya tinggi adalah korporasi multinasional ( MNC, multinasional
corporatation ).
Kemampuan korporasi dalam menggunakan faktor-paktor
produksi yang tersedia secara global merupakan faktor yang lebih enting dalam
pembentukan daya saiang internasional dari pada perbedaan makro ekonomi antar
negara.
1.7. Pengertian Akuntansi Internasional
Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Tujuan akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan manajemen. Sedangkan akuntansi keuangan bertujuan untuk memberikan
informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak eksternal.
Dari uraian diatas yang saling berhubungan antara akuntansi
keuanga dana akuntansi manajemen, yang mengartikabahwa akuntansi internasional
bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri.
1.8. Lingkup Akuntansi Internasional dan Organsasi Buku Ini
Mempelajari akuntansi adalah memperlajari tentang apa dan
bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi – transaksi keuangan serta
bagaimana menginterprestasi dan menganalisi laporan keuangan.
BAB 12
PENILAIAN KINERJA
12.3 Ukuran kinerja berdasarkan ROI
Ada 2 kinerja
keuangan yang digunakan secara luas oleh perusahaan – perusahaan multinasional
yaitu ROI dan kinerja yang dianggarkan.sehubungan dengan kriteria ukuran
kinerja keuangan, maka isu – isu tambahan yang munsul, khususnya untuk ROI
adalah a) identifikasi komponen ROI b) pengukuran akuntansi ROI. Variasi ROI
berhubungan dengan elemen – elemen laba dan basis investasi yg sesuai. Apakah
laba harus merupakan selisih antara pendapatan dan biaya seperti yg terlihat
pada laporan laba rugi pada perusahaan yang ditunjukan kepada pihak eksternal ?
walaupun ukuran laba konvensional tersebut lebih mencerminkan penandingan antar
upaya dan pencapaian sebuah perusahaan dari pada ukuran arus kas, tetapi laba
konvensional tersebut menyesatkan dalam lingkungan internasional.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, akuntan
korporasi perlu menentukan seakurat mungkin pengembalian – pemgembalian yang
berkaitan.Asalah yang timbul mengenai denomitor ROI. Sesuai dengan prinsip
evaluasi manajerial di atas, basis investasi harus berupa sumberdaya yang
berkendali bagi manajemen yang bersangkutan. Jadi, kelebihan sediaan yang
disebabkan karena kebijakan valuta harus dieliminasi.
Banyak perusahaan di inggris dan AS yang
sedang menghitung ROI dengan menghuungkan EBIT dengan aktiva tetap tambahan
modal kerja neto. Sementara perusahaan – perusahaan belanda biasanya tidak
measukan saldo kas akhir dalam definisi “ modal yang digunakan “, karena,
secara oprasional, as ditangan dianggap merupakn aktiva yang tidak produktif.
Pada sisi lain , kas digunakan ebagai standar perbandingan , yaitu retrun atas
aktiva yang digunakan paling tidak harus melebihi retrun yang mestinya
diperoleh seandainya kas diinvestasi pada pasar modal setempat.